Burung Langka di Malang
Ratusan burung langka kembali ditemukan di cagar alam Pulau Sempu, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sejumlah burung yang ditemukan itu migrasi dari sejumlah negara.
"Burung langka yang ditemukan di Pulau Sempu hasil pengamatan dengan melibatkan pengamat burung dari berbagai daerah," kata Direktur Eksekutif ProFauna Indonesia di Kota Malang, Jawa Timur, Asep Rahmat Purnama kepada wartawan, Selasa (21/8/2007).
Asep menjelaskan sejumlah burung langka itu antara lain jenis Elang Jawa (Spizaetus bartelsi), Julang Emas (Aceros undulatus), Rangkok Badak (Buceros rhinoceros), Pelatuk Ayam (Dryocopus javensis), Kangkareng Perut Putih (Anthracoceros albirostris) dan Alap-Alap China (Acipiter soloensis).
Hasil pendataan menemukan 144 jenis burung. Jumlah ini lebih banyak dibanding temuan tahun 2000 yang hanya mendata 80 jenis burung.
Sebagian besar, kata Asep, burung langka itu asli Indonesia. Namun, juga ditemukan sejumlah jenis burung yang bermigrasi dari berbagai negara di belahan bumi bagian utara yang terbang menuju belahan bumi bagian selatan. Sebab di utara memasuki musim dingin.
Pengamatan burung itu dilakukan selama tiga hari pada 10-12 Agustus 2007, dikemas dalam lomba Indonesian Bird Race (IBR) V, melibatkan 23 organisasi pecinta burung se-Jawa dan Bali. Lomba memperebutkan hadiah teropong binokuler.
Penemuan ini, kata Asep, sangat menggembirakan. Sebab menunjukkan Pulau Sempu sebagai cagar alam yang cocok bagi kehidupan satwa liar dan memiliki nilai konservasi tinggi.
Selain burung langka, lanjutnya, kawasan Cagar Alam Pulau Sempu seluas 877 hektar, juga menjadi ekosistem hutan bakau, hutan pantai, hutan hujan dataran rendah, dan danau.
Di kawasan itu memiliki keunikan dan kekayaan hayati cukup tinggi, cocok untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sumber : detiksurabaya.
"Burung langka yang ditemukan di Pulau Sempu hasil pengamatan dengan melibatkan pengamat burung dari berbagai daerah," kata Direktur Eksekutif ProFauna Indonesia di Kota Malang, Jawa Timur, Asep Rahmat Purnama kepada wartawan, Selasa (21/8/2007).
Asep menjelaskan sejumlah burung langka itu antara lain jenis Elang Jawa (Spizaetus bartelsi), Julang Emas (Aceros undulatus), Rangkok Badak (Buceros rhinoceros), Pelatuk Ayam (Dryocopus javensis), Kangkareng Perut Putih (Anthracoceros albirostris) dan Alap-Alap China (Acipiter soloensis).
Hasil pendataan menemukan 144 jenis burung. Jumlah ini lebih banyak dibanding temuan tahun 2000 yang hanya mendata 80 jenis burung.
Sebagian besar, kata Asep, burung langka itu asli Indonesia. Namun, juga ditemukan sejumlah jenis burung yang bermigrasi dari berbagai negara di belahan bumi bagian utara yang terbang menuju belahan bumi bagian selatan. Sebab di utara memasuki musim dingin.
Pengamatan burung itu dilakukan selama tiga hari pada 10-12 Agustus 2007, dikemas dalam lomba Indonesian Bird Race (IBR) V, melibatkan 23 organisasi pecinta burung se-Jawa dan Bali. Lomba memperebutkan hadiah teropong binokuler.
Penemuan ini, kata Asep, sangat menggembirakan. Sebab menunjukkan Pulau Sempu sebagai cagar alam yang cocok bagi kehidupan satwa liar dan memiliki nilai konservasi tinggi.
Selain burung langka, lanjutnya, kawasan Cagar Alam Pulau Sempu seluas 877 hektar, juga menjadi ekosistem hutan bakau, hutan pantai, hutan hujan dataran rendah, dan danau.
Di kawasan itu memiliki keunikan dan kekayaan hayati cukup tinggi, cocok untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sumber : detiksurabaya.
0 comments:
Post a Comment